BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah
ini adalah suatu karya untuk memberikan penjelasan mengenai Jemaat yang
Mengalami Terobosan strategi-strategi Apostolik.
Terobosan akan terjadi dalam gereja bila kita mengimplementasikan
nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam komunitas tubuh Kristus. Melalui campur
tangan Allah, segala sesuatu akan berubah dengan sendirinya karena kuasa dan
keterlibatan Allah telah turun atas gereja-Nya.
Konsep Efesus dalam membangun gereja-gereja diterapkan kepada gereja-gereja
yang sudah ada yang tidak dibangun di atas pondasi apostolik dan profetik yang
tepat. Konsep ini memberikan pengawasan apostolik, pelatihan kepemimpinan dan
memperlengkapi gereja secara keseluruhan.
Apostolik atau rasuli berarti bahwa Gereja berasal dari para rasul berpegang teguh pada kesaksian iman mereka
itu. Kesadaran bahwa Gereja "dibangun atas dasar para rasul dan para nabi,
dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru", sudah ada sejak zaman Gereja
perdana sendiri (bdk Ef 2:20, Bdk Why 21:14), tetapi sebagai sifat khusus
keapostolikan baru disebut akhir abad ke-4.
Tanpa memahami konsep Efesus mengenai pembangunan gereja, seorang rasul
tidak akan efektif dalam membangun dan mengkonsolidasikan gereja-gereja. Konsep
Efesus mengungkapkan pekerjaan dan fungsi dari seorang rasul di dalam konteks
suatu gereja lokal dan juga aspek operasional dari tim apostolik dan bagaimana
mereka membantu, yang menimbulkan dampak kepada seluruh daerah tersebut.
B. Rumusan
Masalah
v
Bagaimana membangun sebuah Gereja Antiokhia ?
v
Apa yang menjadi strategi membangun orang-orang
percaya ( jemaat ) yang mengalami terobosan ?
v
Apa ciri-ciri jemaat yang mengalami terobosan ?
v
Bagaimana tipe para pengikut di zaman Yesus ?
C. Tujuan
Tujuan
peneliti dalam pembuatan makalah ini yakni dilakukan untuk :
ü Mendeskripsikan membangun sebuah Gereja
Antiokhia.
ü Mendeskripsikan strategi membangun
orang-orang percaya ( Jemaat ) yang mengalami terobosan.
ü Menjelaskan ciri-ciri jemaat yang mengalami
terobosan.
ü Menjelaskan tipe para pengikut di zaman
Yesus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Membangun Sebuah Gereja Antiokhia
` Diperlukan
hikmat apostolik untuk menanam dan membangun suatu gereja apostolik yang
menggambarkan gereja Antiokhia di dalam sifatnya, struktur, gaya hidup, dan
pelayanannya yang berkelanjutan.
Kita
memerlukan strategi-strategi apostolik untuk usaha semacam itu. Kebanyakan dari
kita membangun sesuai dengan ilham yang berasal dari hati dan pikiran kita.
B. Strategi Membangun Orang-Orang Percaya ( Jemaat ) yang Mengalami Terobosan
Jemaat yang mengalami terobosan merupakn penyebab timbulnya manifestasi
gereja-gereja yang mengalami terobosan kota. Sifat gereja berubah karena
masukan dan posisi rohani dari kehidupan ini. Sumbangan dan fungsi mereka
mempengaruhi masa depan seluruh gereja.
Efesus 2:6 dan Mazmur 110:3, mengingatkan kita bahwa umat Allah sedang
berada di dalam kandungan. Mereka sedang dibentuk dan diposisikan sampai
waktunya yang sudah ditentukan untuk bermanifestasi. Alkitab menyatakan begitu
Sion sakit bersalin, ia melahirkan ( Yes 66: 7-9 ). Perempuan dengan anaknya
tersebut berada dalam sakit bersalin yang hebat untuk melahirkan hasil
hubungannya dengan Kristus ( Wahyu 12:2 ).
Roh doa dan syafaat menghinggapi gereja-gereja kita untuk membantu kita
melahirkan kea lam nyata apa yang dikandung di dalam kandungan rohani gereja.
Intensitas doa dan syafaat mempunyai pengaruh yang luar biasa atas alam roh.
Hal tersebut menyebabkan apa yang sudah dibangun di alam roh diwujudkan ke
dalam lingkungan yang alami.
Generasi yang tidak dapat ditahan ini akan segera dilahirkan. Dibawah ini
adalah beberapa ciri dari generasi baru orang-orang percaya ini :
C. Ciri-ciri Jemaat yang Mengalami Terobosan
Kita menemukan bahwa orang-orang percaya Antiokhia sangat unik dalam
ciri-ciri dan sifat-sifat mereka. Kelihatannya mereka memanifestasikan kekuatan
iman dan keberanian yang luar biasa serta peka terhadap Roh Kudus. Berikut
adalah ciri-cirinya :
Ø
Diutus untuk menjadi perintis. Jemaat yang
mengalami terobosan diutus kepada orang lain untuk merintis suatu gerakan Allah
yang baru.
Ø
Bekerja di bawah tekanan yang hebat. Jemaat
yang mengalami terobosan mampu untuk bekerja di bawah tekanan yang hebat.
Tekanan penganiayaan mengahasilkan kualitas yang lebih baik.
Ø
Bekerja tanpa mengenal kompromi. Jemaat yang
mengalami terobosan mempertahankan standar-standar kebenaran yang sudah mereka
pelajari. Penting bagi kita tetap tinggal benar sesuai dengan keyakinan kita
walaupun harus melawan angin dan tekenan yang menyerang kita.
Ø
Bekerja dalam wahyu yang progresif. Jemaat
yang mengalami terobosan mampu untuk bekerja didalam kebenaran-kebenaran yang
sekarang dan wahyu-wahyu yang progresif karena mereka peka terhadap pimpinan
roh kudus. Dan mampu untuk mematahkan keterbatasan-keterbatasan mereka sendiri.
Mereka juga menjadi perseptif terhadap apa yang Roh Kudus ungkapan secara
progresif mengenai kebenaran-kebenaran yang sudah dipulihkan.
Ø
Bekerja di bawah otoritas. Jemaat yang mengalami
terobosan mampu untuk bergerak maju di bawah otoritas yang didelegasikan. Bagi
jemaat yang mengalami terobosan, pekerjaan dan fungsi lebih penting dari
kedudukan.
Ø
Bekerja untuk menimbulkan dampak terhadap
masyarakat. Jemaat yang mengalami terobosan berhasrat untuk menimbulkan dampak
kepada kota dan mempengaruhi bangsa-bangsa.
D. Tipe Para Pengikut di Zaman Yesus
Dalam Yohanes pasal 6 kita dapat mengindentifikasikan tujuh tipe para
pengikut yang mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya di muka bumi ini dan dari
satu dapat menarik analogi dalam kehidupan gereja dewasa ini ( Yoh 6:2 ).
Berikut ada 7 tipe para pengikut di zaman Yesus :
1. Mereka yang melihat tanda-tanda yang Yesus lakukan kepada mereka yang sakit
dan dikuasai iblis.
2. Mereka yang menyantap makanan yang Yesus sediakan.
3. Menginginkan kepemimpinan yang kuat dari Yesus untuk mencapai arah ( tujuan
) mereka sendiri dalam menghadapi tekanan orang-orang Romawi.
4. Mencari pemenuhan bagi kehidupan rohani mereka tetapi menolak untuk
mangakui Yesus sebagai sumber kekuatan, pengharapan, dan masa depan mereka.
5. Mereka ingin menguji dan menjebak Dia di dalam jalan-jalan-Nya dan
jawaban-jawaban-Nya kepada mereka.
6. Mereka yang telah meninggalkan semua untuk mengikuti Yesus tetapi meragukan
masa depan mereka secara pribadi.
7. Mengikuti Dia karena mereka benar-benar mengetahui siapa Dia.
Prinsip-prinsip yang Mempengaruhi
Pengiringan Kita kepada Tuhan
Ada beberapa bahan penting yang akan mempengaruhi perjalanan kita dengan
Yesus. Bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Wahyu kita mengenai siapa Dia
b. Hubungan ( relasi ) kita dengan Dia
c. Komitmen kita yang diperbaharui kepada-Nya
d. Tanggung jawab kita terhadap keinginan-Nya
e. Pertobatan kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia
f. Realisasi kita terhadap firman-Nya
g. Pengenalan kita akan Dia
Ketujuh prinsip ini merupakan bahan yang penting yang akan mengubah kita
dari pengikut yang mengikuti Dia dari jauh menjadikan mereka yang mengenal Dia
secara intim dan mendalam.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jemaat
yang mengalami terobosan berdasarkan Konsep Efesus adalah konsep yang tepat
untuk dipakai dizaman sekarang ini dimana jemaat mulai lupa akan kewajibannya.
Memang jemaat zaman sekarang ini banyak yang mulai tidak peduli dengan
gerejanya sendiri. Banyak jemaat yang mulai lupa akan dan mungkin lebih
mementingkan pribadinya sendiri.
Padahal
kita tahu zaman-zaman inilah gereja mengingini jemaat yang mengalami terobosan.
Jemaat yang mampu mengabarkan inji bukan jemaat yang hanya duduk diam saja
untuk mendengarkan pendeta berkhotbah saja. Penting juga bagi gereja untuk
sadar secara profetik. Inilah waktunya dimana Roh Kudus membuat Tubuh Kristus
menyadari sifat dan panggilan apostoliknya. Pengajaran yang jelas juga mampu
membuat jemaat mengalami terobosan dan kebangunan rohani.
Jemaat
yang mengalami terobosan ini dapat membantu gereja untuk memahami kehendak
Allah secara apostolik, dan untuk mengambil langkah guna melihat bahwa
pengajaran ini diterapkan. Jemaat yang mengalami terobosan mampu membangkitkan
gereja-gereja yang memerintah dengan kuat dan mampu member dampak terhadap kota
dan bangsa-bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar